Senin, 23 Februari 2015

1 SEKILAS SEJARAH PERJALANAN TEKNOLOGI FOTOGRAFI

Disarikan oleh Mayang Sri Herbimo*}
           SEJARAH fotografi berawal dari digunakannya pelat fotografi yang terbuat dari gelas. Selanjutnya digunakan gelatin, yang diikuti dengan ditemukannya film hitam putih hingga foto berwarna. Dasar dari terbentuknya objek fotografis adalah terjadinya proses fokus sinar pada area sensitive. Hingga kini, proses tersebut masih menjadi dasar dalam dunia fotografi pada umumnya. Area sensitif tersebut kemudian diproses menggunakan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan bentukan objek, baik gambar negative maupun positif.
              Istilah fotografi itu sendiri berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yakni photos yang berarti cahaya dan graphein yang berarti menggambar. Sementara itu, kata kamera berasal dari bahasa latin Camera Obscura yang berarti kamar gelap atau “dark room” . Camera Obscur justru telah ditemukan berates-ratus tahun sebelum fotografi dikenal seperti saat ini.
              Dalam teknik fotografi, sinar akan masuk ke dalam gelap melalui lubang kecil sehingga akhirnya akan membentuk objek dari luar kamar gelap menjadi bayangan objek yang terbalik di dinding kamar gelap. Diyakini bahwa prinsip itu ditemukan pada saat pemerintahan Yunani kuno oleh Aristoteles pada tahun 384 SM – 322 SM, dan kemudian ditulis ulang oleh Leonardo Davinci (1452-1519).
              Pada abad 16, perbaikan dilakukan pada system kamar gelap dan lubang pin-hole kamera. Sistem ini menghasilkan gambar yang terlalu gelap sehingga ditambahkan lensa optis untuk meningkatkan kecerahan gambar. Prinsip kamera dengan penambahan lensa optis telah dibuat di Inggris pada tahun 1770 denganukuran kotak 6 cm x 6 cm. Tipe kamera itulah yang mendasari terbentuknya sistem kamera SLR dengan menempatkan beberapa cermin pada kemera menghasilkan gambar yang tidak terbalik.
              Beberapa sistem mekanis ditambahkan disetai dengan perbaikan posisi lensa sehingga gambar bisa menjadi lebih terang dan lebih focus. Sistem Camera Obscure tersebut semakin berkembang dengan ditempatkannya beberapa lensa pada posisi tertentu secara sempurna.
Perkembangan awal fotografi berjalan seiring dengan ditemukannya beberapa fungsi baru yang diterapkan pada kamera, seperti teknik-teknik mekanis dan kimiawi untuk menhasilkan rekaman objek.

Era Penemuan Film
                Teknik pertama dalam penyimpanan gambar yang dikenal dalam dunia fotografi adalah teknik temuan dari Frenchman Joseph Nicehore (1765-1833). Teknik tersebut dinamakan teknik Heliography, yang berarti melukis dengan cahaya matahari. Teknik temuan itu merupakan teknik revolusioner dalam bidang perekaman gambar. Dibutuhkan cahaya matahari sebagai sumber sinarnya untuk melakukan proses cetak. Proses dalam teknik tersebut juga memakan waktu yang sangat lama, yakni 8 jam penyinaran dengan lensa f/17. Meskipun demikian, objek yang dihasilkan masih tetap kurang sempurna. Proses tersebut sangat tidak praktis sehingga penggunaannya kurang begitu popular pada waktu itu.
                Teknik perekaman objek fotografi semakin berkembang dengan ditemukannya plate perak oleh Jacques Mande Daguerre (1787-1851). Sensitivitas teknik itu lebih baik bila dibandingkan dengan teknik lama karena hanya diperlukan waktu 30 menit untuk melakukan developing gambar. Oleh French Academy of Science, teknik itu diberi nama “Daguerreo–type.” Kamera dengan teknik tersebut mampu menghasilkan gambar yang cukup baik sehingga kemudian diproduksi secara komersial pada tahun 1939. Selain itu, kamera tersebut juga menghasilkan gambar yang cukup besar, yaitu 16,5x21 cm. Era teknologi film telah dimulai sejak populernya kamera tersebut.
                Teknik Film-base pada dunia fotografi diawali denga temuan Hurter dan Driffield, para ilmuan yang mempelajari cahaya dan densitasnya pada tahun 1876, serta dengan ditemukannya bahan emulsi yang peka terhadap cahaya. Bahan emulsi tersebut merupakan tahap awal dari pengembangan film hitam putih.
                Fotografi film negative adalah terbentuknya gambar fotografis melalui tahap pemrosesan film negative terlebih dahulu. Untuk itu, diperlukan penyinaran lebih lanjut untuk menyaring sinar melalui film negatife tersebut, yang kemudian mengenai lapisan kertas film positif. Melalui proses kimia tertentu, gambar positif akan terbentuk. Secara umum, proses tersebut sering disebut proses mencetak foto.
                Pada awal-awal ditemukannya teknologi fotografi pada tahun 1840-an, kecepatan terbentuknya gambar masih sangat rendah. Dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengambil sebuah gambar fotografis. Dengan kata lain, objek fotografis harus diam tanpa bergerak dalam waktu yang agak lama saat diambil gambarnya agar hasil pembentukan gambarnya sempurna.
                Sejarah fotografi tidak akan terlepas dari sosok George Eastman yang mendirikan perusahaan pelat fotografis di Rochester New York. Pada tahun 1880, Eastmen menghasilkan gambar half-tone pertama yang ditampilkan di koran New York Graphic. George Eastmen pulalah yang menggambarkan film fotografis yang diperkenalkan pada tahun 1884. Usaha keras Eastmen tersebut membutuhkan waktu 4 tahun hingga kemudian menjadi sebuah tonggak atas dimulainya sejarah fotografi, dengan kemunculan kamera berfilm pertama yang sangat terkenal, yakni kamera Brownie . Keterkenalan kamera itu disebabkan oleh konsep film-base yang ditawarkan. Konsep tersebut merupakan jawaban dari masalah rumitnya proses kimia film pada waktu itu. Pengguna kamera tersebut perlu lagi melakukan proses cetak film sendiri, tetapi hanya melakukan proses perekaman objek ke dalam sebuah film terlebih dahulu, dimana gambarnya dapat dicetak kapan pun pengguna menginginkannya. Proses tersebut menjadi dasar baru dalam proses cetak film.
               Dengan ditemukannya konsep baru tentang film semakin mengembangkan  dunia fotografi. Foto hasil bidikan kamera tidak lagi dituntut hanya menampilkan sosok gambar, tetapi telah merambah ke warna yang sesuai dengan warna aslinya. Tuntutan itu telah menghasilkan teknologi baru pada kamera beserta proses reproduksi filmnya dengan diproduksinya film berwarna pertama oleh Kodak pada tahun 1936. Film itu diberi nama “Kodakcrome” .

Era Fotografi Instan
               Pengolahan film instan dapat pula diterapkan pada kamera instan yang mampu melakukan pencetakan hasil secara langsung ( self defeloping film). Penemu dan pencipta kamera instan adalah seorang ilmuwan bernama Edwin Herbert Land, yang tercata dalam Guinnes Book of World Records sebagai ilmuwan terkaya. Land adalah penemu filter yang dapat digunakan untuk menagkap polarisasi pada sinar.
               Pada tahun 1932, Land membangun laboratorium bersama Wheelwright, seorang instruktur di Harvard, yang kemudian bersama-sama mengembangkan dan mengomersialisasikan teknologi polarisasi. Setelah sukses mengembangkan teknologi lensa filter polarisasi pada kaca dan kamera , Land kemudian mengembangkan bisnisnya menjadi Polaroid Corporation pada tahun 1973. Land mengembangkan teknologi polarisasinya dengan trademark Polaroid. Selain itu, Land ternyata mengembangkan dunia bisnisnya dengan memasuki dunia militer pada Perang Dunia II. Teknologi-teknologi yang dikembangkan di duniamiliter ternyata juga berhubungan dengan pengembangan lensa dan cahaya, seperti pencarian target musuh, teknologi stereoskopik, hingga smart bomb.
               Ide penemuan kamera dan film instan oleh Land tersebut terjadi secara tidak sengaja saat Land bertamasya ke New Mexico. Waktu itu, Land  ingin cepat-cepat melihat foto anaknya yang sudah merengek-rengek karena ingin segera melihat hasilnya juga. Padahal, saat itu Land berada jauh dari tempat cetak film. Peristiwa tersebut menjadi sebuah inspirasi yang menyebabkan Land terobsesi untuk membuat sebuah system kamera instan. Akhirnya, pada tanggal 21 Pebruari 1947, terciptalah kamera dan film instan yang disebut  Land Camera. Kamera itu ternyata menjadi kamera yang laris dan habis terjual dalam waktu yang sangat singkat.
               Pada awal-awal produksinya, kamera instan masih menggunakan film berbentuk gulungan atau rol. Pada model terbaru, filmnya sudah berupa kotak-kotak pack yang memerlukan pengelupasan lapisan penutup agar bias mendapatkan gambar yang telah di-capture. Kamera Polaroid yang sangat terkenal adalah jenis SX-70, yang menyertakan film dengan 10 jenis pencahayaan secara integral.
               Kotak film dalam bentuk pack tersebut berisi larutan kimia yang digunakan untuk mengembangkan atau develop gambar di kertas yang menjadi dasarnya. Secara otomatis, kertas film foto instan itu akan melakukan proses develop saat film keluar dari badan kamera. Dalam jeda waktu tertentu, objek akan terlihat pada kertas film instan itu. Oleh karena model kamera tersebut begitu popular, beberapa produsen film terkenal lain, seperti Fuji dan Kodak, juga ingin memproduksi film instan.

Sejarah Kamera SLR (Single-Lens Reflect)
               Kamera SLR merupakan tipe kamera yang menggunakan prinsip kaca pemantul yang dapat bergerak dan diletakkan antara lensa dan film untuk memproyeksi gambar. Lensa akan membentuk gambar dengan baik melalui proses pengaturan layar focus. Keunggulan kamera SLR pertama kali dikembangkan dan dikenalkan pada tahun 1936 oleh Exakta yang mempelopori munculnya kamera SLR 35 mm. Kamera tersebut untuk pertama kalinya menggunakan film warna yang dibuat oleh Kodakchrome dengan system film multilayered. Pengembangan kamera SLR ternyata diikuti oleh Negara Swedia yang kemudian terkenal dengan kamera Hasselblad-nya. Pada tahun 1948, Hasselblad membuat kamera dengan format medium komersial pertama. Hingga saat ini, Hasselblad menjadi pencipta kamera bermutu sangat tinggi dan menjadi idaman para fotografer professional. Perkembangan kamera tersebut ternyata diikuti pula oleh Negara Jepang yang sangat terkenal ambisius dalam mengembangkan teknologinya sendiri, dengan berkaca pada pengalaman Negara Barat. Pada tahun yang sama, Pentax memperkenalkan konsep diafragma otomatis pada kamera SLR.
               Pada tahun 1949, untuk pertama kalinya dikenalkan system penta prisma atau prisma segilima yang diletakkan pada sisi atas kamera. Sistem itu dikenalkan oleh perusahaan kamera Contax di Jerman Timur pada tanggal 20 Mei 1949. Sistem lensa dan prisma pada kamera tersebut ternyata menjadi acuan bagi perkembangan kamera selanjutnya hingga saat ini.
              Struktur kamera SLR  adalah sebagai berikut : (1) Lensa; (2) Kaca  Pemantul; (3) Jendela Penutup (Shutter); (4) Film atau sensor Digital; (5) Layar Pemfokus; (6) Lensa; (7) Penta Prisma; (8) Lubang Pencari Objek. Konsep kamera SLR tersebut semakin berkembang dan sangat digemari oleh fotografer amatir yang serius dan fotografer professional.
            
 Jepang kemudian sangat intensif dalam mengembangkan teknologi baru pada kamera SLR dengan dikeluarkannya kamera SLR Asahiflex oleh perusahaan Asahi pada tahun 1952. Perkembangan kamera SLR itu berlanjut dengan digunakannya penta prisma oleh perusahaan Asahi Pentax pada tahun 1957. Kepopuleran kamera SLR semakin meningkat dengan kehadiran beberapa produsen SLR baru, antara lain Nikon, Canon, dan Yashica pada tahun 1959.
              Perkembangan kamera tidak terlepas dari perkembangan elektrinika, seperti pengaturan cahaya secara otomatis, mengecilnya ukuran kamera, dan pengintegrasian motor pengatur film serta fungsi pembalikan arah pemutaran rol film saat film habis atau rewind. Perkembangan kamera dengan fitur-fitur tersebut berlangsung sangat pesat pada era 1970-1980.

Kamera SLR Digital
             Perkembangan teknologi memang tidak dapat dibendung lagi, seperti halnya perkembangan fotografi sendiri. Tidak ada yang menyangka bahwa dunia ‘lukis cahaya’ telah merambah     dunia digital yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan. Dunia mesin kamera semakin bertambah meriah dengan dimunculkannya kamera-kamera sederhana dengan hasil yang sangat menawan, yang tidak memerlukan skill khusus dalam penggunaannya.
           . Kamera digital merupakan teknologi baru pengganti kamera berbasis film yang semakin lama semakin ditinggalkan. Dengan demikian, mau tidak mau, para fotografer yang sebelumnya berkutat dengan film akan beralih kedunia digital yang selama ini tidak dikenalnya. Fotografi digital hanyalah merupakan tool pembantu untuk ‘menghentikan waktu’ serta menangkap momen hingga melukiskan cahaya bagi para seniman fotografi. Meskipun demikian, beberapa kendala akan muncul tanpa bekal pengetahuan digital yang cukup.   
              Perbedaan media itulah yang memberikan bebrapa nuansa baru yang menarik untuk dikupas lebih jauh dalam dunia fotografi. Dunia fotografi digital saat ini menggunakan peralatan-peralatan untuk menangkap gambar sebagai data-data biner atau digital, bukan analog seperti media film. Banyak sekali perbedaan dalam dunia tersebut sehingga pro dan kontra masih muncul di antara pengembang peralatan fotografi dan penggunanya sendiri.
             Digital kamera telah merambah dunia multimedia yang tidak mungkin terjadi pada saat teknologi fotografi masih berbasis film. Sementara itu, banyak sekali peralatan-peralatan lain yang mengadopsi kemampuan kamera ke dalam peralatan mereka, seperti telepon seluler, computer, gadget, hingga smart phone. Fitur-fitur kamera telah dijejalkan dalam peralatan-peralatan tersebut dengan kemampuan yang tidak kalah dengan peralatan fotografi itu sendiri. Dengan demikian, pengguna semakin dimanjakan dalam memilih peralatan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Sejarah Fotografi Digital
               Fotografi digital   berawal justru sebagai efeksamping dari adanya ketegangan antara dua blok Negara terkuat di dunia. Ketegangan itu berlanjut menjadi perang dingin dan akhirnya menjadi perang teknologi yang menginjak ke perlombaan senjata dan penguasa ruang angkasa. Awal dicetuskannya konsep fotografi digital berkisar pada tahun 1950 – an . Even perlombaan teknologi ruang angkasa telah mengubahcara pandang dunia capture gambar menjadi selangkah lebih maju.
              Pada saat itu, diusulkan agar wahana laur angkasa tersebut dilengkapi dengan kamera yang berfungsi sebagai pesawat mata-mata untuk mengetahui posisi lawan. Kamera akan mengambil beberapa gambar dari posisi lawan, yang selanjutnya dianalisis dan digunakan untuk menentukan langkah penyerangan maupun pertahanan
              Dari berbagai uji coba dan penemuan baru akhirnya diputuskan untuk menggunakan teknologi baru, yakni kamera digital. Kamera digital akan melakukan konversi dari gambar menjadi sinyal – sinyal elektronis yang kemudian dikirim ke bumi dan diproses menjadi gambar kembali. Proses tersebut kemudian berkembang dan menjadi awal dari digunakannya fotopgrafi digital untuk keperluan pertahanan militer.                 
              Tonggak sejarah atas perkembangannya fotografi digital dipegnaruhi oleh perkembangan teknologi pertelevisian yang pada saat itu sangat menarik perhatian. Dunia pertelevisian telah mengubah cara hidup sebagian penikmat hiburan secara umum dan menyita perhatian hampir seluruh waktu manusia. Dunia pertelevisian semakin booming setelah video tape recorder ditemukan dan digunakan dalam acara-acara televisi tersebut.  
                Gambar akan direkam dan dikodekan sinyal melalui peralatan vidio tape tersebut. Sementara itu melaui peralatan   player video, gambar sinyal tersebut akan kembali menjadi sebuah gambar. Langkah – Langkah pengkodean dan dekode tersebut merupakan awal dari sejarah fotografi digital.Video tersebut sangat bebeda dengan film secara umum sebab film merekam gambar sesungguhnya secara frame per frame. Frame tersebut membutuhkan rel pemutar film untuk mendapatkan gambar yang seolah-olah bergerak, sedangkan prinsip perekaman secara digital pada video sangat tergantung pada proses digitalisasi gambar.
               Perkembangan  perekaman gambar tidak bergerak juga dilakukan semakin intensif hingga ditemukannya scanner. Proses perekaman gambar pada scanner memiliki konsep yang sama dengan metode perekaman gambar pada fotografi digital saat ini. Pada tahun 1957, mesin drum scanner ditemukan oleh Russel Kirsch dengan prinsip perekaman gambar berdasarkan perbedaan intensitas cahaya dan bayangan yang direkam dengan konsep binari (digital). Proses perekaman itu juga diadopsi untuk mengembangkan mesin fotokopi oleh Xerox pada tahun 1959.

Teknologi Kamera Digital
                Konsep fotografi tanpa film ternyata tidak saja menarik di dunia militer, tetapi justru berkembang menjadi teknologi baru pada kamera digital. Pada tahun 1973, seorang insinyur di Kodak, Steven Sasson, mencoba menciptakan peralatan image digital menggunakan teknologi baru yang disebut Charge Coupled Device ( CCD ). CCD merupakan sebuah chip yang digunakan untuk menyimpan gambar secara digital. Kamera tersebut hanya digunaklan untuk keperluan  eksperimental dengan kapasitas hanya 0,1 mega pixel. Saat ini, tak seorang pun yang menyangka bahwa ditemukannya teknologi itu kelak menggantikan film negatif.

Konsumer Kamera Digital
                Eksploitasi secara ambisius terhadap kamera digital ruang angkasa ternyata berdampak terhadap dikembangkanya kamera digital yang bisa dipakai oleh pengguna awam, yang kemudian diproduksi secara massal dan komersial. Sejarah kembali mencatat diproduksinya kamera digital konsumer pertama dari Sony pada tahun 1981, yang diberi nama Mavica ( Magnetic Video Camera ). Kamera tersebut memiliki media simpan floppy disc dengan kapasitas 1,44 Mb. Gambar dapat disimpan dalam disket yang memiliki kapasitas 25 gambar dengan besaran file sekityar 0,3 megapixel.              
                Konsep penyimpanan gambar dalam media simpan disket tersebut merupakan lompatan teknologi yang sangat mempengaruhi perkembangan selanjutnya dari media baru kamera tersebut. Oleh banyak orang, Mavica sebenarnya dianggap sebagai analog video yang dapat mengambil gambar selayaknya kamera bse – film dari pada kamera digital. Mavcica menggunakan fitur seperti kamera SLR, dimana konfigurasi lensanya dapat diubah menggunakan lensa yang lain. Lensa yang digunakan adalah lensa angle 25 mm, lensa normal 50 mm, dan lensa zoom 16-65 mm.
              Perbaikan pada teknologi kualitas gambar dan semakin membesarnya media simpan yang dibutuhkan menyebabkan perkembangan yang berimbang antara teknologi kamera dan media simpannya. Sensor-sensor baru penangkap cahaya juga semakin berkembang dengan kapasitas simpan diatas 1 Mb. Hal  tersebut semakin mempersulit penyimpanan file berkapasitas besar ke dalam media disket yang kapasitasnya sangat terbatas.
Perbaikan Sensor Kamera Digital
               Pasar baru kamera digital mulai bergerak setelah sensor mampu mancapai 2 – 3 megapixel, yang dimulai pada tahun 1999. Kamera – kamera tersebut talah dilengkapi dengan lensa zoom serta kemapuan reproduksi gambar yang semakin baik dengan harga yang semakin murah.
Perkembangan LCD monitor ternyata juga ikut menyesaki teknologi kamera digital yang semakain canggih. Monitor LCD mulai dikenal dan muncul pada tahun 1995 dan sangat mempengaruhi teknologi kamera digital selanjutnya.

Keunggulan Fotografi Digital
              Berikut beberapa keunggulan teknologi fotografi digital dibandingkan fotografi film base.
1. Tanpa Film
              Alasan inilah yang menyebabkan fotografi digital lebih unggul dibandingkan teknologi sebelumnya. Fotografi film base sangat rumit dalam pengelolaan gambar, dari saat pengambilan hingga tercetak pada kertas foto. Dengan kata lain, proses fotografi film base sangat panjang sebelum akhirnya hasil capture gambarnya dapat dinikmati. Teknologi baru tersebut memungkinkan pengambilan gambar tidak tergantung lagi pada rol film yang sangat merepotkan. Rol film tergantikan oleh media simpan yang cukup portabel dan berkapasitas jauh lebih besar dibandingkan rol film.
2. Preview Secara Cepat
            Teknologi kamera digital semakin mempermudah pengguna untuk langsung melihat hasil bidikanya. Pengguna kamera digital memungkinkan untuk dengan cepat mengetahui tingkat pencahayaan obyek bidikan anda serta melakukan koreksi kembali atas bukaan diafragma dan kecepatan rana agar didaptakan hasil yang maksimal.

3. Ramah Lingkungan
              Media film membutuhkan beberapa larutan kimia, sedangkan fotografi digital tidak secara langsung memerlukan berbagai bahan kimia dalam proses reproduksi gambarnya. Teknologi fotografi digital tersebut secara tidak langsung mengurangi keterlibatan proses kimiawi yang tidak ramah lingkungan dan merepotkan pengguna maupun pengembang film.

4. Pencetakan Gambar yang Mudah
               Pencetakan gambar dapat dilakukan dengan cukup mudah menggunakan mesin printer biasa. Beberapa penyedia jasa percetakan film juga telah mulai berpindah dari pengolah film menjadi pengolah gambar digital.


Orang-orang yang Bejasa dalam Fotografi :
1.         Thomas Wedwod (1771-1805) adalah penemu metode untukmemindahkan gambar pada sebidang kaca dengan pancaran cahaya ke atas kertas atau kulit yang telah dibuat peka.
2.         Joseph Nicephore Niepce (1765-1833) melakukan percobaan dengan kamera yang dilengkapi lensa dan bahan-bahan kimia untuk membuat gambar negatif.
3.         Louis Jacques Mande Daguerre (1787-1951) membuat percobaan permanen hasil pemotretan.
4.         William Henry Fox Talbot (1800-1877) telah melakukan percobaan untuk menemukan proses pembuatan foto dengan kamera pinhple camera.
5.         George Estman (1854-1932)  adalah pembuat gulungan film yang dapat dimasukkan dalam kamera pada cahaya terang. Beliau adalah pendiri perusahaan Eastman Kodak Company.

              Demikian sekilas tentang sejarah fotografi yang merupakan bagian teknologi informasi bagi kehidupan manusia moderen.
              Semoga bermanfaat!






___________
*) Disampaikan pada Workshop Teknik Fotografi Guru Produktif TIK melalui fasilitas MGMP TIK Kota  Tegal tahun 2011.

**) Disarikan dari buku :
-          Teknik Modern Fotografi Digital, Edi S. Mulyanto, Andi Yogyakarta, 2006
-          Teknik Fotografi, Daryanto, B.Sc., Aneka Ilmu Semarang, 2006.
-          101 Tips dan Trik Kamera Digital, Asdani Kindarto, PT Elex Media Komputindo Semarang, 2008.
-          Super Photographer, Atok Sugiarto, Creative Media Jakarta, 2008.
-          Panduan Praktis Teknik Studio, Griand Giwanda, Puspa Swara, 2004.
-          Fotografi Hitam Putih, Thomas McGovern, Andi Jakarta, 2003.

1 Comments

sabinevalery mengatakan...

How to play casino games online with Bitcoin - JTM Hub
The most popular types of casino games in the world — video 서울특별 출장샵 slots, 전라남도 출장마사지 online blackjack, roulette, and keno 삼척 출장마사지 roulette 포천 출장마사지 are all offered 남원 출장안마 by the

Bagaimana Pendapat Anda ?