Minggu, 01 Maret 2015

0 Louis van Gaal backs Manchester United quality despite insipid win

The former referees’ chief Keith Hackett has called on Howard Webb to come out of retirement to improve the standard of refereeing, and accused Roger East of “guessing incorrectly” in dismissing Wes Brown instead of John O’Shea at Old Trafford.
East claimed there had been two fouls on Radamel Falcao in the 63rd-minute incident that helped swing the game Manchester United’s way and he had decided Brown’s was the more serious, though neither Gus Poyet nor countless television replays suggested Brown had done anything wrong. The referee also failed to explain why O’Shea was exonerated after pulling Falcao to the ground.
Webb retired last year to become the technical director of Professional Games Match Officials Limited, an organisation once headed by Hackett, who now thinks that, at 43, Webb still has a contribution to make on the pitch.
“Referees are making big mistakes, week in, week out,” Hackett said. “They need some leadership and the guy who is at the top [Mike Riley] needs to front up. I don’t know what Howard is doing behind the scenes but we should be encouraging him to come back as a referee.”
Hackett described the East decision as an error. “It was another refereeing error, we are seeing it pretty often,” he said. “I don’t know if the referee was trying to be too clever or naive. He’s guessed, incorrectly, and dismissed the player, which is a real cardinal sin.”
Sunderland will appeal Brown’s red card but East’s confusion gave a tedious game a prominence it scarcely deserved. But for the penalty incident there would have been little else to talk about. For Louis van Gaal the end justifies the means. United climbing to third place by beating a pallid Sunderland enabled their manager to turn a deaf ear to all the boos for backwards passing and concerns over the alarmingly scant contributions of Ángel di María and Falcao.
Advertisement
“I don’t agree that we are not playing well,” Van Gaal said, when it was put to him that picking up points while playing untidily is often the sign of a successful team. “You cannot reach third place by playing bad. That is not possible.”
As was the case when Van Gaal bemoaned his squad’s lack of a 20-goal a season striker while ignoring the fact he has been playing the most likely candidate in midfield, the manager’s logic seemed faulty. By any measure United are not playing well. Falcao is not being given the sort of service on which he can thrive, and United are not getting the best out of the £60m Di María, who continues to look as if he would rather be anywhere else in the world and managed only 45 minutes of a particularly unproductive afternoon before being substituted.
Yet the United being jeered by their own fans are on course for a Champions League place, as they have been for most of the season. Defeat at Swansea last week, the result that Van Gaal blamed for his side’s nervousness in the first half, was only the second in three months. United must be doing something right, even if the suspicion remains the chasing pack are not snapping at their heels aggressively enough. Tottenham and Liverpool both get the chance to take points off United this month and if they fail to take it they can have no complaints at the end of the season.
For a long time at Old Trafford it appeared Sunderland might be able to take points off United, though they seemed to want only a share and ultimately paid the price for not being sharp enough to accept a series of early chances presented by United’s carelessness on the ball. Connor Wickham and Jermain Defoe both brought saves from David de Gea after United had meekly surrendered possession, before Van Gaal’s introduction of Adnan Januzaj for Di María strengthened the home side’s sense of purpose.
Even then it took the penalty to break the deadlock, and though Van Gaal praised Falcao’s skill in turning O’Shea to win it, he did not attempt to disguise the fact that at the time he was preparing to send on Marouane Fellaini in his place. Rooney followed his spot-kick with his first goal of the year from open play to lend the scoreline a more convincing look, when United’s performance had been anything but.
Van Gaal expressed himself dissatisfied with United’s last home win, against Burnley, though at least Sean Dyche’s side provided lively opposition. With Defoe failing to menace an at times disorganised defence and Jordi Gómez and Adam Johnson anonymous in midfield, the only liveliness detectable from Sunderland was provided by their commendable terrace support.
Man of the match Wayne Rooney (Manchester United)


Source:  the guardian

0 Libas Tottenham, Chelsea Juara Piala Liga Inggris



Chelsea berhasil meraih juara Piala Liga Inggris usai menaklukkan Tottenham Hotspur 2-0 pada laga final di Wembley, London, Minggu (1/3/2015). Gol The Blues dilesakkan John Terry dan Kyle Walker (bunuh diri).

Chelsea langsung menggebrak sejak peluit dibunyikan. Namun, justru Tottenham yang mendapat peluang emas lebih dulu pada menit 9.

Melalui tendangan bebasnya, Christian Eriksen mengirim bola ke pojok kiri atas gawang Petr Cech. Sial bagi Eriksen, bola membentur mistar gawang.

Chelsea coba membalas. Serangan demi serangan dibangun Cesc Fabregas dan kawan-kawan. Namun, mereka kesulitan membongkar pertahanan Spurs yang disiplin.

Gol yang ditunggu-tunggu Chelsea akhirnya lahir di penghujung babak pertama. Diawali dari tendangan bebas, Terry sukses memanfaatkan kemelut di kotak penalti. Bola ia sontek ke gawang Hugo Lloris.

Skor jadi 1-0 untuk Chelsea dan kedudukan ini bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Chelsea masih mengendalikan pertandingan. Dan pada menit 56, The Blues sukses menggandakan keunggulan.

Dari sisi kiri, Costa melepaskan tembakan. Bola membentur kaki Walker dan berbelok arah masuk ke gawang Lloris. Skor jadi 2-0 untuk Chelsea.

Spurs coba bangkit dengan memasukkan Erik Lamela dan Roberto Soldado. Namun, usaha ini tak membuahkan hasil.

Hingga laga usai, skor tetap 2-0 untuk kemenangan Chelsea.

Susunan Pemain
Chelsea: Cech; Ivanovic, Zouma, Terry (c), Azpilicueta; Ramires, Cahill, Fabregas (Oscar 88'); Willian (Cuadrado 76'), Diego Costa, Hazard
Tottenham: Lloris (c), Walker, Dier, Vertonghen, Rose; Bentaleb, Mason (Lamela 71'); Chadli (Soldado 80'), Eriksen, Townsend (Dembélé 62); Kane

Source:Liputan6.com, London 

0 Manajer Spurs Sanjung Mourinho


 Mauricio Pochettino tak nampak kecewa berat usai Tottenham Hotspur kalah 0-2 dari Chelsea di final Piala Liga, Minggu (1/3/2015). Bahkan manajer Spurs itu mengaku Jose Mourinho punya taktik lebih jitu daripada dirinya.

Meski tampil mendominasi laga, namun Spurs pulang dari Wembley dengan tangan hampa. Dua gol Chelsea yang dibuat John Terry dan bunuh diri Kyle Walker tak mampu dibalas oleh Spurs.

"Saya sangat mengagumi Mourinho. Buat saya, dia adalah salah satu manajer terbaik di dunia," kata Pochettino seperti dilansir Goal.

"Saat menjadi pemain saya pernah melawan Mourinho yang sudah menjadi manajer. Kini saya berhadapan dengannya lagi dengan posisi sama-sama sebagai manajer di Wembley. Ini seperti mimpi," ujar manajer asal Argentina itu menjelaskan

Meski kalah namun Pochettino percaya timnya mampu mengambil banyak pelajaran. Ia juga bangga karena Spurs tak menyerah untuk memberikan perlawanan hingga laga usai.

"Buat sebagian besar pemain, ini adalah final pertama. Saya percaya kami punya masa depan yang besar," ujar Pochettino.

Liputan6.com, Londo

0 Bagaimana Konsep Baru Pemakaman dengan Gunakan Kapsul?

Mendengar kata telur, tentunya Anda akan berpikir tentang hewan unggas yang akan menetas bukan? Telur menjadi media untuk menyimpan anak hewan unggas yang akan dierami dalam jangka waktu tertentu dan untuk kemudian menetas menghasilkan keturunan yang baru. Namun, bagaimana jika sebuah telur digunakan bukan sebagai media kelahiran melainkan untuk orang yang sudah meninggal? Tentu ini sangat terbalik dengan kenyataan yang ada.
Sebuah metode penguburan baru dikembangan di Italia, dimana jasad orang yang sudah meninggal disimpan di dalam kapsul yang berbentuk mirip dengan telur. The Capsula Mundi merupakan sebuah proyek desainer Anna Citelli dan Raoul Bretzel yang telah mengembangkan pemakaman dalam bentuk kapsul yang nantinya sisa tubuh tersebut akan menjadi nutrisi untuk pohon yang akan tumbuh.
Jasad orang yang sudah meninggal ini akan dikubur seperti janin di dalam kapsul dengan bibit pohon yang ditanam di atas mereka. Namun, konsep ini hanya sebatas konsep karena hukum Italia melarang penguburan dengan cara tersebut.
Tujuan proyek ini adalah untuk membuat taman memori yang penuh dengan pohon bukan batu nisan. Selain itu, desainer ini juga ingin merubah konsep pemakaman yang biasanya mengubur di dalam peti atau menghancurkan jasad yang sudah meninggal menjadi seolah-olah hidup kembali dengan memberikan rezeki kepada pohon yang juga merupakan makhluk hidup.
Selain itu, ini bisa menjadi pemakaman yang menyenangkan karena keluarga dan kerabat yang biasanya mengunjungi nisan berganti menjadi mengunjungi pohon yang di dalamnya terdapat jasad orang yang dicintainya. Mengunjungi pemakaman akan lebih mengasyikkan karena dapat bersitirahat di tempat yang teduh dan merawat pemekaman akan terasa lebih mudah.
Dilansir dari Boredpanda, Senin (2/03/2015) inilah yang dimaksud dengan kuburan kapsul di bawah pohon.


 
 
Bagaimana menurut Anda vroh? Ini lebih menarik bukan, mengunjungi kuburan yang seperti hutan dengan pepohonan hijau segar dibandingkan dengan kuburan nisan?

Source:Liputan6.com, Italia
 

0 Awal Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 per Gram


Membuka perdagangan di awal pekan, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali naik Rp 1.000 menjadi Rp 547 ribu per gram pada Senin (2/3/2015).

Sementara harga pembelian kembali (buyback) logam mulia Antam juga naik Rp 3.000 menjadi Rp 490 ribu per gram. Antam menjual emas dari ukuran 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.23 WIB, hanya ukuran 2 gram saja yang tidak tersedia karena telah terjual habis.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Berikut daftar harga emas yang djual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 547.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.590.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.130.000
* Pecahan 25 gram Rp 12.750.000
* Pecahan 50 gram Rp 25.450.0000
* Pecahan 100 gram Rp 50.850.000
* Pecahan 250 gram Rp 127.000.000
* Pecahan 500 gram Rp 253.800.000
Source:Liputan6.com, Jakarta